RISET PASAR LAYANAN TELKOM FLEXI HOME (STUDI KASUS : KOTAMADYA PALEMBANG)

RISET PASAR LAYANAN TELKOM FLEXI HOME (STUDI KASUS : KOTAMADYA PALEMBANG)
________________________________________

Abstrak

Suatu produk baru yang akan dikeluarkan memerlukan suatu riset yang baik mengenai pangsa pasar serta strategi pemasaran yang efektif untuk menarik pasar yang banyak, Telkom Flexi Home merupakan produk yang baru dari Telkom Flexi yang menggunakan Fixed Wireless Terminal (FWT) berbasis ESN (Non sim Card) sebagai telepon tetap (telepon rumah). Analisa riset pasar, segmentasi pasar dan posisi serta merumuskan bauran pemasaran diperlukan sebagai pendukung perencanaan strategi pemasaran Telkom Flexi Home.
Alat Pengumpulan datanya adalah kuisioner yang disebarkan kepada penduduk Kotamadya Palembang. Alat ukur yang digunakan adalah distribusi frekuensi untuk menentukan proporsi serta tabulasi silang untuk mengetahui hubungan antar variabel dan karakteristik setiap segmen. Penelitian dilakukan dengan tahapan melakukan estimasi pasar potensial, mengetahui karakteristik pasar, segmentasi pasar, targeting, penentuan posisi layanan, dan perumusan bauran pemasaran. Segmentasi dilakukan berdasarkan keminatan dan kesediaan responden untuk menggunakan layanan Telkom Flexi Home sedangkan pasar sasaran ditetapkan berdasarkan daya tarik masing-masing segmen. Selanjutnya posisi layanan ditetapkan berdasarkan manfaat yang diharapkan pasar dalam menggunakan layanan Telkom Flexi Home serta posisi Telkom Flexi Home terhadap handphone.
Dari penelitian ini dibagi menjadi empat segmen yang terdiri atas, segmen 1 “minat dan bersedia” (9.6 %), segmen 2 “tidak minat dan bersedia” (0 %), segmen 3 “minat dan tidak bersedia” (41.1 %), serta segmen 4 “tidak minat dan tidak bersedia” (49.2 %). Dari segmen yang terbentuk dipilih segmen pertama sebagai pasar sasaran. Pemilihan segmen pertama sebagai pasar sasaran tertuju ini dengan mempertimbangkan bahwa segmen ini telah mempunyai kesiapan dari sisi finansial, dimana kesiapan ini dapat dikatakan memiliki andil besar dalam penggunaan layanan Telkom Flexi Home, sedangkan segmen kedua pada penelitian ini adalah 0 %, Selanjutnya posisi layanan yang ditetapkan berdasarkan manfaat yang diharapkan pasar dalam menggunakan layanan Telkom Flexi Home menghasilkan jargon “Bukan Telepon Biasa”. Kemudian perumusan bauran pemasaran layanan Telkom Flexi Home didasarkan pada 4P (Product, Price, Place, Promotion).
Pasar potensial Telkom Flexi Home di wilayah Kotamadya Palembang hanya setengahnya, mungkin bisa dikatakan cukup yaitu 50.7 % sedangkan pasar tersedianya sebesar 10.2 %. Perbedaan persentase pasar potensial dengan pasar tersedia cukup jauh berbeda, hal ini membuktikan bahwa sebenarnya sebagian pasar menerima Telkom Flexi Home, akan tetapi faktor finansial masih mempengaruhi responden untuk berlangganan. Mengingat harga terminal untuk layanan Telkom Flexi Home yang masih relatif mahal, yaitu sekitar Rp. 800.000 hingga Rp. 1.100.000. Untuk lebih meningkatkan lagi besarnya pasar tersedia maka Telkom Palembang menggunakan sistem cicilan yang dibayar melalui bank, tetapi saat ini Telkom tidak membuka lagi sistem cicilan tersebut. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pasar Telkom Flexi Home yang lebih besar, maka sebaiknya Telkom menurunkan harga pesawat telepon.

Kata Kunci : Riset Pasar, Telkom Flexi Home


Reference : http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_repository&Itemid=34&task=detail&nim=112000129

Pengaruh Penempatan (Positioning) Produk Terhadap Citra Produk (Studi pada Pengguna Kartu Handphone simPATI di Kota Blitar

Pengaruh Penempatan (Positioning) Produk Terhadap Citra Produk (Studi pada Pengguna Kartu Handphone simPATI di Kota Blitar
ABSTRAK
Kata kunci: Positioning produk, citra produk, kartu handphone simPATI.
Mengingat semakin berkembangnya kemajuan teknologi di era globalisasi seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk dapat bertahan dan bersaing didunia bisnisnya. Salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan agar mampu bersaing adalah dengan menerapkan suatu penempatan (positioning) antara produk suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Dengan melakukan penempatan (positioning) produk, suatu produk akan membentuk citra produk tertentu di benak konsumen. Dalam usahanya untuk mampu bersaing dengan membentuk citra produk yang baik di benak konsumen membuat PT. Telkomsel juga melakukan penempatan (positioning) produk yang meliputi atribut produk, harga dan kualitas produk, penggunaan produk, pesaing produk, dan manfaat produk.
Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan pengaruh penempatan (positioning) produk terhadap citra produk pada pengguna kartu handphone simPATI di Kota Blitar. Subyek penelitian ini adalah penempatan (positioning) produk terhadap citra produk pada pengguna kartu handphone simPATI di Kota Blitar. Variabel independent (X) pada penelitian ini adalah atribut produk (X1) , harga dan kualitas produk (X2), penggunaan produk (X3), pesaing produk (X4), manfaat produk (X5). Sedangkan variabel dependent (Y) dalam penelitian adalahcitra produk.
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna kartu handphone simPATI di Kota Blitar yang berjumlah 332.000 pelanggan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia usaha dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan jasa.Salah satu kemajuan teknologi tersebut adalah di bidang komunikasi yang ditandai dengan adanya berbagai alat komunikasi yang diciptakan untuk memudahkan sistem komunikasi bagi masyarakat.
Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan sarana komunikasi menjadikan alat komunikasi sebagai sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan akan kebutuhan informasi yang cepat dan mudah membuat para produsen yang bergerak dalam bidang komunikasi melakukan inovasi baru dengan meciptakan alat komunikasi yang praktis, salah satunya yaitu menciptakan telepon seluler (ponsel) atau yang lebih dikenal dengan istilah handphone.
Bisnis ponsel pada saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal tersebut ditandai dengan adanya berbagai macam variasi ponsel. Di Indonesia ponsel sudah dipergunakan sebagian lapisan masyarakatkota maupun pedesaan.Hal ini menunjukkan bahwa ponsel sudah menjadi kebutuhan yang sudah dapat dijangkau oleh beberapa lapisan masyarakat.
Dengan adanya persaingan antar perusahaan telekomunikasi, diperlukan berbagai macam strategi untuk tetap bertahan dalam pasar dan menjaring minat konsumen. Dengan semakin gencarnya strategiyang dikeluarkan perusahaan telekomunikasi dalam rangka menjaring konsumen berdampak pada kemudahan yang akan dirasakan masyarakat berbagai kalangan untuk menikmati teknologi ponsel. Kemudahan tersebut antara lain karena adanya fasilitas prabayar melalui kartu seluler dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Perusahaan telekomunikasi yang ada sampai saat ini yaitu Telkom, Telkomsel, Indosat Satelindo, PT. Excelcomindo, Mobile-8, Bakrie, Lippo, dan Hutchison CP Telecommunication (Hcp3). Diantara perusahaan tersebut bahkan ada yag mengeluarkan produkkartu prabayar lebih dari satu baik yang bergerak dalam jaringan GSM (General System Mobile) maupun CDMA (Code Division Multiple Acces), misalnya Tekomsel mengeluarkan produk simPATI,kartu AS, kartuHALO dan yang terbaru adalah HALO-HYBRID serta Indosat Satelindo dengan produk IM3, Mentari dan Matrix.
Muhtar (www.pikiran-rakyat.com) mengatakan bahwa ”sengitnya persaingan antar operator seluler dalam mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru sangat menguntungkan masyarakat”. Para pelanggan bisa menikmati pesta tarif karena para operator ramai-ramai menurunkan tarif mereka. Dalam menghadapi persaingan, perusahaan tidak hanya dituntut untuk selalu berinovasi terhadap produk, tetapi bagaimana perusahaan bisa membanguncitra bahwa komunikasi seluler merupakan bagian dari hidup keseharian serta memberikan kemudahan berkomunikasi sehingga produk tersebut mampu mencabut perhatian pasar dan menciptakan kesan produkyang baik dan melekat pada konsumen sasaran agar konsumen tertarik dan loyal terhadap produk tersebut. Salah satu cara untuk merebut perhatian pasar dan membentuk citra produk yang baik kepada konumen adalah dengan melakukan strategi penempatan (positioning) produk.
Tjiptono (1997:69) mendefinisikan positioning sebagai ”tindakan membangun dan mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa dari produk di dalam pasar”. Suatu perusahaan yang telah berhasil memposisikan produknya dengan baik berarti perusahaan tersebut berhasil dalam menanamkan suatu citra produknya pada pikiran konsumen. Begitu pentingnya penempatan (positioning) produk sehingga setiap perusahaan yang berhasil dalam menempatkan produknya secara efektif akan dapat menonjolkan karakteristik produknya di pasar sehingga dapat dengan mudah dikenali dan dibedakan dengan produk lain yang mengakibatkan minat konsumen untuk membeli produk tersebut.
Kartu simPATI merupakan produk kartu seluler prabayar yang dikeluarkan oleh PT. Telkomsel selain kartu AS dan kartuHALO. Ada berbagai macam jenis kartu simPATI yang dikeluarkan Telkomsel diantaranya simPATI Nusantara, simPATI Multimedia, simPATI Zone, simPATI Hoki dan HALO-Hybrid (perpaduanantara kartu simPATI dengan kartuHALO). Keunggulan Kartu Prabayar simPATI dari Telkomsel, seperti keamanan (bebas dari penyadapan dan penggandaan), aksesbilitas, harga yang terjangkau, mutu prima serta jangkauan yang luas menjadikan simPATI mendapat nilai maksimal dari aneka pelayanan yang berkesinambungan dari kartu simPATI dimana seluruh features dan VAS (Value Added Service) yang ada pada kartuHALO terdapat juga di simPATI. Selain kemampuan yang umum menelepon dan menerima telepon dari sembarang tempat dan kapan saja, keunggulan simPATI adalah daya jelajahnya yang bisa menjangkau wilayah-wilayah di seluruh Nusantara sehingga pelanggan mudah dihubungi dan menghubungi di mana saja dan yang terpenting tidak perlu repot dengan persyaratan administratif. Telkomsel sebagai salah satu operator seluler di Indonesia saat ini masih menguasai pangsa pasar seluler di Indonesia, seperti terlihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Jumlah Pelanggan Kartu Seluler Pada Tahun 2006
No Perusahaan Jenis Kartu Seluler Jumlah Pelanggan
1. PT. Telkomsel simPATI 25.946.000
2. PT. Indosat IM3 2.500.000
3. PT. Excelcomindo XL 7.707.000
4. PT. Mobile-8 FREN 1.242.797
Sumber : Siaran Pers No. 64/DJPT.1/KOMINFO/V/2006
Dengan menjadi market leader pada pangsa pasar kartu GSM, kartu simPATI merupakan kartu ponsel yang memiliki jumlah pelanggan terbesar di Indonesia. Sehingga kartu simPATI merupakan kartu ponsel yang mendapat tempat tersendiri bagi pengguna kartu prabayar.
Dari latar belakang permasalahan di atas maka penting dilakukan penelitian, agar memperoleh keyakinan bahwa penempatan (positioning) produk berpengaruh terhadap citra produk. Oleh karena itu dalam penulisan skripsi ini penulis mengajukan judul penelitian tentang, “Pengaruh Penempatan (Positioning) Produk Terhadap Citra Produk (Studi pada Pengguna Kartu Handphone simPATI di Kota Blitar)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka banyak sekali pertanyaan yang mungkin timbul, akan tetapi dalam pembahasan selanjutnya penulis membatasi hanya pada beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh atribut produk terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar ?
2. Apakah ada pengaruh harga dan kualitas produk terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar ?
3. Apakah ada pengaruh penggunaan produk terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar ?
4. Apakah ada pengaruh pesaing produk terhadap citra produk kartu hanphone simPATI di Kota Blitar ?
5. Apakah ada pengaruh manfaat produk terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar ?
6. Apakah ada pengaruh atribut produk, harga dan kualitas produk, penggunaan produk, pesaing produk, manfaat produk secara simultan terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar ?
7. Variabel manakah yang dominan dalam mempengaruhi citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar ?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, dapat ditetapkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh atribut produk terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga dan kualitas produk terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan produk terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pesaing produk terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar.
5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh manfaat produk terhadap citra produk kartu handphone isimPATI di Kota Blitar.
6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh atribut produk, harga dan kualitas produk, penggunaan produk, pesaing produk, manfaat produk secara simultan terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar.
7. Untuk mengetahui variabel manakah yang dominan dalam mempengaruhi citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar.
D. Kegunaan Penelitian
Setiap penelitian tentu mempunyai kegunaan penelitian yang berguna bagi perusahaan sebagai objek penelitian, lembaga pendidikan, dan dapat berguna bagi peneliti itu sendiri. Adapun kegunaan penelitian adalah :
1. Bagi Universitas Negeri Malang
a. Menambah referensi pada perpustakaan UM dan perpustakaan Fakultas Ekonomi.
b. Sebagai bahan referensi untuk pengembangan penelitian khususnya mengenai penempatan (positioning) produk atau penelitiaan berikutnya.
2. Bagi perusahaan
a. Sebagai salah satu sumber informasi yang nantinya diharapkan akan bermanfaat dalam membantu evaluasi dalam hal pemasaran produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar.
b. Sebagai masukan dalam melaksanakan strategi pemasaran khususnya strategi penempatan (positoning) produk dalam rangka membentuk citra produk yang baik, sehingga perusahaan dapat merebut perhatian pasar.
3. Bagi Penulis
a. Memperoleh pengalaman belajar memecahkan masalah dengan menerapkan secara praktis dan konseptual tentang masalah yang diteliti di lapangan serta menambah wawasan dalam pengembangan pengetahuan yang selama ini diperoleh.
b. Menambah pengetahuan khususnya di bidang pemasaran serta untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar kesarjanaan di jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
E. Hipotesis Penelitian
Menurut Arikunto (2002:64) ”hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Berdasarkan pada pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah taksiran yang dirumuskan dan diterima sebagai jawaban sementara dimana suatu kebenarannya harus diuji terlebih dahulu melalui suatu kegiatan penelitian. Adapun hipotesis penelitiannya adalah:
1. Ho: Tidak ada pengaruh positif yang signifikan variabel penempatan (positioning) produk secara parsial terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar.
Ha: Ada pengaruh positif yang signifikan variabel penempatan (positioning) produk secara parsial terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar.
2. Ho: Tidak ada pengaruh positif yang signifikan variabel penempatan (positioning) produk secara simultan terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar.
Ha: Ada pengaruh positif yang signifikan variabel penempatan (positioning) produk secara simultan terhadap citra produk kartu handphone simPATI di Kota Blitar.
F. Asumsi Penelitian
Dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang (UM, 2000:13) disebutkan ”asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang menjadi pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian”.
Surakhmad (dalam Arikunto, 2002:58) mendefinisikan ”anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik”. Dari pengertian tersebut maka peneliti mempunyai asumsi penelitian sebagai berikut:
1. Strategi penempatan (positioning) produk dapat dikatakan berhasil apabila citra produk yang terbentuk dalam benak konsumen baik.
2. Konsumen akan cenderung memilih produk yang dikenalinya yang ada dalam ingatannya. Untuk menanamkan suatu produk pada ingatan konsumen diperlukan strategi penempatan (positioning) produk yang tepat.
3. Konsumen yang dijadikan respoden rata-rata mempunyai pengalaman membeli kartu handphone simPATI.
G. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dimaksudkan untuk memberi arahan dan gambaran mengenai permasalahan inti yang ada dalam suatu penelitian. Ruang lingkup ini meliputi :
a. Variabel
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah penempatan (positioning) produk yang terdiri dari atribut produk, harga dan kualitas produk, penggunaan produk, pesaing produk dan manfaat produk sebagai variabel bebas dan citra produk kartu handphone simPATI sebagai variabel terikatnya.
H. Definisi Operasional
Berdasarkan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang (UM, 2000:14) “definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati”. Untuk menghindari kesalahan persepsi tentang variabel yang akan diteliti maka digunakan batas definisi operasional sebagai berikut :
1. Penempatan (positioning) produk adalah strategi komunikasi yang dilakukan pihak Telkomsel dengan produknya berupa kartu handphone simPATI untuk mempengaruhi persepsi konsumen agar produk atau merek tersebut dapat selalu diingat konsumen, sehingga konsumen akan loyal dan setia terhadap produk atau merek tersebut.
2. Atribut produk adalah ciri-ciri yang melekat pada produk kartu handphone simPATI yang meliputi derajat kepentingan, keunikan, superioritas, dapat dikomunikasikan, dan tidak mudah ditiru.
3. Harga dan kualitas produk yaitu berupa harga perdana dan voucher produk kartu handphone simPATI yang dapat terjangkau lapisan masyarakat, tarif pulsa, metode pembulatan pulsa, dan kualitas yang diberikan sesuai dengan harganya.
4. Penggunaan produk merupakan salah satu strategi penempatan (positioning) produk kartu handphone simPATI yang didesain pihak Telkomsel untuk mengembangkan pasar yang meliputi memperluas jangkauan, penggunaan panggilan yang baik, kemudahan operasional, masa aktif dan tenggang, dan kemudahan mendapatkan layanan.
5. Pesaing produk merupakan strategi untuk meyakinkan konsumen bahwa kartu handphone simPATI merupakan yang terbaik dibandingkan produk lain yang sejenis dengan indikator berupa pemimpin pasar, pengaruh beban roaming, pesaing utama produk, dan slogan kartu simPATI.
6. Manfaat produk merupakan strategi positioning produk kartu handphone simPATI dengan menyesuaikan antara produk dengan profil gaya hidup konsumen sasaran yang meliputi keunggulan dalam berkomunikasi, kemudahan migrasi, fasilitas lengkap, dan kemudahan mendapatkan fasilitas.
7. Citra produk adalah kesan, pendapat, atau tanggapan yang dimiliki oleh kosumen terhadap suatu objek dalam hal ini berupa simbol produk kartu handphone simPATI, persepsi produk, media, suasana, desain produk, distribusi dan garansi.
Reference : http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/manajemen/pengaruh-penempatan-positioning-produk-terhadap-citra-produk-studi-pada-peng